Artikel

MEMAKNAI 74 TAHUN INDONESIA MERDEKA, BAGI GENERASI MUDA

Oleh: Muhammad Nadzir (Dosen Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Balikpapan)

Memasuki bulan Agustus tahun 2019 kali ini, genap 74 tahun negara Indonesia merdeka, berbagai kegiatan formal maupun nonformal yang menarik dan menghibur rakyat diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat, seperti upacara bendera, malam renungan atau malam tirakatan, berbabagai jenis perlombaan yang hanya diperlombakan saat hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, seperti lomba gerak jalan, lomba menyanyi lagu-lagu perjuangan, lomba menari dan busana daerah, lomba bola voli antar Rt, lomba panjat pinang, lomba memasak, lomba meniup balon, lomba main bola berdaster, lomba kelereng, lomba makan kerupuk, lomba lari membelakang arah, dan jenis perlombaan lain yang bersifat menghibur dan dimaksudkan untuk hal-hal yang bersifat lucu yang melahirkan canda tawa bersama sebagai tanda ekspresi bahagia sedang merayakan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.  Seluruh rakyat  pada hari itu bersuka cita atas kemerdekaan yang telah diraih sejak 74 tahun yang silam, dan rakyat sangat memahami bagaimana kemerdekaan yang dirasakan saat ini tidaklah datang dengan sendirinya atau suatu hasil pemberian dari para penjajah, melainkan diraih dan diperjuangan oleh para pendahulu yang dikenal sebagai pahlawan bangsa  yang dengan gagah berani melawan penjajah Belanda dan Jepang dengan mengorbankan harta benda dan nyawa serta cucuran darah, keringat dan air mata di berbagai wilayah kepulauan di bumi nusantara.

Sebagai bangsa yang mengedepankan nilai-nilai religius, masyarakat Indonesia menyadari bahwa kemerdekaan negara Indonesia merupakan nikmat dan karunia yang cukup besar yang diberikan oleh  Allah Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat di nusantara, dan untuk mengingatkan akan hal tersebut kepada seluruh rakyat Indonesia, para mendahulu merumuskan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang di dalamnya dinyatakan bahwa “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.” Pada tataran secara teknis kemudian proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia diproklamirkan  di Jakarta pada tanggal 17 bulan Agustus tahun 1945,  oleh Soekarno-Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia dan hingga hari ini telah genap mencapai usia 74 tahun  kemerdekaan.

Pada sisi yang lain perlu juga dipahami bahwa mengisi kemerdekaan bukanlah hanya dengan bersenang-senang, canda tawa dan lomba-lomba yang menghibur dan membuat gembira, kegiatan tersebut boleh dan sah-sah saja, akan tetapi ada yang lebih substansi dari itu adalah memahami kondisi bangsa saat ini. Upaya meraih cita-cita menjadi negara yang makmur dan sejahtera, adil dan merata harus terus menjadi fokus  segenap komponen negara, khususnya kaum muda, pemerintah harus bersinergi bahu-membahu bekerjasama dengan rakyat mendorong percepatan terwujudnya cita-cita rakyat Indonesia. Upaya pemerintah meningkatkan pembangunan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, menyediakan sarana kesehatan, pendidikan dan olahraga yang memadai, penegakan hukum dan hak asasi manusia, menjaga kelestarian alam dan lingkungan, membangun kerjasama dan diplomasi yang baik dengan negara-negara lain, mengembangkan sikap toleransi, membumikan nilai-nilai pancasila sebagai idiologi bangsa, melanjutkan dan menegaskan kembali cita-cita reformasi, pemberantasan terorisme, merupakan bagian integral yang menjadi fokus pemerintah untuk diwujudkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Pemerintah memiliki peran penting dan peran sentral dalam mengisi kemerdekaan negara republik Indonesia, salah satunya adalah keseriusan menyiapkan generasi muda penerus pembangunan negara, pemuda merupakan pemegang tali estafet pembangunan dari generasi tua, hari ini tantangan pemuda sungguh sangat berat, bahaya narkoba, bahaya pornografi, bahaya pengaruh gaya hidup hedonis, bahaya dekadensi moral, bahaya kemalasan dan berpangku tangan atas kemapanan yang dinikmati saat ini. Penyiapan pemerintah kepada generasi muda yang siap mental dan spiritual untuk memegang kendali pembangunan negara dimasa yang akan datang, akan membawa dampak pada kesiapan generasi muda mengibarkan panji-panji Indonesia jaya dan gemilang dimata dunia dimasa yang akan datang, sebagaimana peran generasi sebelumnya yang mampu merebut kekuatan dan kekuasaan serta mampu memerdekakan nusantara dari tangan kolonial penjajah. Perang secara fisik dengan memanggul senjata untuk kawasan asean saat ini bukanlah sesuatu ancaman yang serius, akan tetapi perang budaya dan berebut pengaruh politik dan penguasaan ekonomi dan teknologi itulah yang sudah terjadi, dan kepada pemuda harus disadarkan akan hal tersebut. Kelemahan ekonomi negara akan mudah menjadikan negara tersebut  menjadi negara yang dipandang rendah dimata dunia karena dianggap sebagai negara miskin yang harus terus menerus meminta dan menerima bantuan atau pinjaman dari negara lain. oleh karenanya diantara makna hari ulang tahun ke 74 kemerdekaan republik Indonesia adalah bagaimana selayaknya generasi muda berusaha keras semaksimal mungkin menjadikan negara ini menjadi kuat, bukan saja pada ranah militer dan persenjataan, akan tetapi juga bagaimana menjadikan negara ini kuat dari sisi politik luar negeri dan kuat dari sisi ekonomi, salah satu jalan yang bisa ditempuh adalah dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *